pernah kau berteriak
dalam timbunan runtuh
dalam hujan peluru
dalam tangisan berdarah
namun sepi yang kembali
tika itu
kami masih dibelenggu
pada dunia yang hujungnya tak ketemu
pada harta yang belum puas dijamah nafsu
pada kemewahan yang belum kami jemu
kala ini
tika kami sedang diuji
pada sabar dan janji
pada kepulangan yang dinanti
pada marah dan sumpah yang tak bertepi
kamu suarakan lagi
sampai bila harus semua menyepi?
sampai bila akan diakui kamu saudara kami?
sampai bila kami akan terus hanyut dalam mimpi?
apa sampai mati belum nasibmu kami peduli?
wabak yang dianggap ujian
sebenarnya menyatukan
dalam kesedihan di perantauan
sayup terdengar teriakan di hujung Ramadan
Tuhan sedang menyatukan saudara yang berserakan
dengan hati-hati yang saban hari mencari kalian
dengan doa-doa yang dipanjat dari seluruh alam
dengan jiwa-jiwa yang memohon keselamatan saudaranya
maafkan kami dalam kelewatan bersatu hati untuk kalian
maafkan kami yang menanti diuji sebelum mula mengingati
maafkan kami sekadar mengikut perjuangan kala ada kesempatan
maafkan kami sering lupa bahawa kita bersaudara
selamat merayakan hari kemenangan buat kalian
walau penghujungnya belum pasti
hari ini seluruh dunia menjadi saksi
bahawa Allah tidak pernah meninggalkan janji
tidak pula Dia memandang sepi kezaliman yang kalian hadapi
terima kasih,
untuk jasa kalian mempertahan tanah suci ini
sebagai ingatan untuk kami;
saudara yang sering dalam mimpi.
syazwanishafiee,
21052021:1050